mengapa kau hanya mendengar angin,
kenapa tak kau coba mencari tahu dari mana angin membawa debu.
“kau ini, angin saja kau percayai”
sedangkan, telah kuserahkan jasad dan rohku untuk kau amati
sebenarnya aku ingin duduk bersila satu tikar denganmu,
atau mengayunkan langkah,
dengan menuju satu titik di depan sana .
aku tak ingin sendiri,
dan tak ingin terpisah darimu,
hanya saja ceritamu mulai bau amis,
otakmu basi ku rasa.
ternyata, tak semua yang kusuka harus kupilih
termasuk kau
Google Translator
Daftar Artikel
- Aneh (5)
- Artis (6)
- Bahasa Jepang (4)
- Bahasa Jerman (3)
- Bahasa Korea (3)
- Bahasa Sunda (2)
- Blogger (49)
- Canon MP-145 (2)
- Cerita (9)
- Cerpen (3)
- Converter Audio (8)
- Converter Document (6)
- Converter Image (11)
- Converter Video (15)
- Daftar Link (4)
- Download Software (1)
- Dreamweaver (3)
- Ebook (1)
- Edit Foto Online (6)
- Facebook (21)
- Foto Artis Populer (5)
- Foto Artis Terbaru (15)
- Game dan Aplikasi (6)
- Hollywood Film (5)
- Hosting (3)
- Hosting dan Domain (5)
- India (5)
- Indo Film (4)
- Indonesia (7)
- Jaringan Komputer (10)
- Jualan (1)
- Kata-kata Mutiara (1)
- Komputer (5)
- My SQL (3)
- News Info (11)
- office (4)
- Oscommerce (3)
- Pemrograman (1)
- Ponsel (7)
- Puisi Cinta (5)
- Puisi Perjuangan (3)
- Puisi Perpisahan (3)
- Puisi Putus Cinta (6)
- Puisi Rindu Kekasih (5)
- Puisi Romantis (10)
- Puisi Sahabat (3)
- Puisi Sakit Hati (17)
- Puisi Sedih (3)
- Service (8)
- SMS (2)
- Technology (11)
- Tips and Trik (31)
- Tips Kesehatan (10)
- Trailer Film (11)
- Unik (4)
- Virus (3)
- Web Server (2)
- Website (5)
- Wordpress (7)
Bukan Sahabat
Jumat, 29 April 2011Diposting oleh Renkarnasi G Force di 16.22
Label: Puisi Sahabat